Keren...! Semangat Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-78 RSUD Sayang Cianjur Gelar Perlombaan Peragaan Batik
Plt Direktur RSUD Sayang Cianjur dr. H. Irvan Nurfauzy M.Kes Saat Memberikan Sambutan Kegiatan lomba Peragaan Batik Semangat Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-78 di lingkungan RSUD Sayang Cianjur
Laporan : Budi Panca
Cianjur Metro9 blogspot.Com//- Cianjur merupakan salah satu kabupaten yang letak geografisnya berada di provinsi Jawa Barat. Kabupaten Cianjur selain dikenal akan budayanya seperti Ngaos, Mamaos, dan beladiri pencak silatnya, ternyata juga mengembangkan kain tradisional berupa kain batik seperti daerah lainnya yang ada di Indonesia dan tentunya mempunyai ciri khasnya tersendiri.
Dalam Rangka Menyambut Kemeriahan Peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-78 RSUD Kabupaten Cianjur Menggelar Kegiatan Perlombaan Peragaan Busana Batik Cianjur.
Jum'at (18/08/2023)
Wakil Direktur Bidang Pendidikan dan Pengembangan Mutu RSUD Sayang Someah Cianjur dr. H. Sanny Sanjaya MH.Kes, Menjelaskan Bahwa Dalam Rangka Menyambut Kemeriahan Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-78 RSUD Sayang Kabupaten Cianjur Menggelar Beberapa Rangkaian Kegiatan Lomba Salah Satunya Lomba Peragaan Batik.
Dengan Mengusung tema Batik Sebagai Warisan Budaya Asli Indonesia juga sekaligus agar batik lebih di sukai dan di Cintai oleh kaum Muda-mudi dalam mengenakanya, terutama batik yang menjadi Ciri khas Cianjur.
"semangat Bangga batik menjadi Trendy dan fashionable karena hampir segala suasana bisa mengaplikasikan batik, "Jelasnya.
Lebih Lanjut dr. Sanny Mengatakan bahwa
Menurut sejarahnya, keberadaan batik di Cianjur sudah ada dan berkembang sejak pada tahun 1920. Pada saat itu, pernah ada seorang pengrajin batik yang berada di kel. Bojongherang dan kain poleng yang terkenal di daerah sindanglangka, karangtengah. Selama tahun ke tahun, penelusuran mengenai keberadaan dan ciri-cirinya sulit di dapat secara pasti dan jelas.
Sedikit gambaran dari para generasi terdahulu, dimana hanya ada gambar dan bentuk kumeli. Sementara kumeli yang dimaksud disini tidak bisa disebutkan secara pasti apakah itu menggambarkan ubijalar, kentang ataupun bentuk lainnya.
Masyarakat yang memahami atau bahkan setidaknya mengetahui tentang hal tersebut pada umumnya sudah tiada, maka dari itu perlu dibangkitkan dan dikembangkan kembali batik khas Cianjur, "Pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar