Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur, Akui Kelangkaan Minyak Goreng Sudah Semakin Parah

H. Agus Mulyana Kepala Bidang Perdagangan Pada Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cianjur

Cianjur Metro9//– Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) kabupaten Cianjur mengakui sampai saat ini minyak goreng masih susah atau langka di pasaran.

Kabid Perdagangan, Dinas Koperasi UMKM perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Agus Mulyana, menjelaskan bahwa ketersediaan minyak goreng di kabupaten Cianjur khususnya diperkotaan sebenarnya masih ada, namun memang Kelangkaan minyak goreng baik curah maupun kemasan saat ini sudah semakin parah.

“ketersediaan minyak goreng di pasar tradisional dan modern belum dapat terpenuhi.bahkan kelangkaan saat ini sudah semakin parah,’ ungkap Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (21/02/2022).

Menurut Agus, langkanya minyak goreng ini tidak terlepas akibat tingginya harga CPO di pasar internasional.sehingga terjadi penurunan produksi Namun, untuk mengantisipasi terjadinya kepanikan masyarakat, Diskoperindag Cianjur.sudah melakukan koordinasi dengan Bulog, Dinas Provinsi serta pihak Polres untuk melakukan bazar selain itu untuk menghindari adanya penimbunan dari pihak-pihak tertentu, Disperindag juga selalu berkoordinasi dengan Polres Cianjur dan unsur terkait lainnya.
“Rencana ada 4 titik pasar yang akan dilaksanakan bazar minyak goreng, yang teknisnya ditujukan kepada para pedagang pengecer bukan ke masyarakat langsung, karena untuk menghindari kerumunan juga,”

Diskoperindag Cianjur, dalam pengajuan kebutuhan minyak goreng khususnya minyak goreng curah sebanyak 5,7 ton per Minggu sedangkan untuk minyak goreng kemasan memang susah untuk diprediksi kebutuhannya.

“Kebutuhan minyak goreng khususnya untuk minyak curah sekitar 5,7 ton per Minggu yang diajukan kalau yang kemasan memang sulit diprediksi kebutuhannya,”jelas Agus.

Saat disinggung soal kelangkaan ini karena adanya penimbunan yang dilakukan oknum-oknum tertentu, Agus mengatakan, salah satu faktor kelangkaan ini karena terjadi kepanikan di masyarakat sehingga membeli tidak lagi berdasarkan kebutuhan.

“Karena masyarakat dengan pengalaman yang lalu-lalu, mereka membeli tidak lagi kebutuhan sehingga gerai-gerai modern ini barangnya kosong, mudah-mudahan dengan nanti ada bazar yang kita laksanakan bisa mengurangi kepanikan masyarakat sehingga tidak terjadi panik buying,” pungkasnya.
Laporan ( Redaksi )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengurus Hamida Cianjur Dikukuhkan, Begini Harapan Ketua

Penasehat Hukum Fans & Partners Dampingi Sobat Petani Ke Polres Cianjur.

Bersama GO-WAR ,Masyarakat Cilaku-Cianjur Mantapkan Dukungan untuk Kemenangan Pasangan Wahyu-Ramji.